world without strangers
Ibu
Lewati rintang untuk aq anakmu
Ibu ku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas ibu… ibu…
Ingin ku dekat dan menangis dipangkuan mu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuh ku
Dengan apa membalas ibu….ibu…..
karya Iwan Fals
Ayah
Dikala aku dilahirkan oleh ibu
Kumandang azan ayah menderu,meyejukkan hati
Pelukanmu menggambarkan kekuatan
Panasnya matahari tak kau hiraukan
Hujan pun kau abaikan
Pergi pagi dengan penuh semangat
Pulang dengan penuh keringat
Ayah tetap kuat
Keringat yang kau keluarkan demi merintih kebahagian
Semangat mu selalu berkobar
Kini Ayah telah tua
Badan mu yang dulu kekar kini tlah lemah
Tapi kau masih menyisakan kekuatan
Untuk masa depan ku,ibu dan saudaraku
Aku bangga padamu
Doa mu semangat untukku
Perempuan Perkasa
Cukup susah dikau mengandung
Dari bulan pertama hingga keluar
Ibu tlah melahirkan dan membesarkan aku
Ibu tlah mendidik aku hingga dewasa
JasaMu takkan terbalas dengan sesuatu apapun
Engkau pahlawanku,pahlawan tanpa mengharapkan balas jasa
Mulai dari terbit matahari engkau bekerja hingga malam tiba
Engkau perempuan perkasa
Tutur kata dan beradap sopan
Menghargai dan bijaksana
Trima kasih ibu
Doa Ku bersama mu
Kerinduan
Rindu akan masa yang telah terlewati
Rindu akan kedua orang yang sangat ku cintai
Rindu akan belaian kasih sayang,canda dan guraunya
Rindu dengan sebuah panggilan
Anakku sayang....
Tak terasa tiga tahun telah kulewati
Hari-hari tanpa kasih sayang orang tua
Ramadhan hampir usai dn lebaran pun akan tiba
Dikala lebaran tiba kerinduan itupun datang menghapiri
Dimana saat-saat semua sanak saudara berkumpul bersama
Bercerita dan bersendawa bersama
Masa itu tlah terlewati
Kini hanya tinggal kenangan
Mereka tlah tiada,gelombang tsunami membawa mereka entah kemana
Kini aku hanya bisa berdoa
Jika mereka masih ada pertemukan aku dengan mereka
Jika mereka tlah meninggal ampunilah dosa-dosa mereka
Tuhan.....
Kabulkanlah permintaan ku
Pendengar yang budiman
aq bukan pembaca sejati,aq tidak begitu suka nonton apa lg mempunyai film atau tontonan yang menarik(Favorit),aq bukan penulis puisi yang mempunyai gelar,seperti Ismail Marzuki dan lainnya,aq pula bukan pengarang yang baik,seperti Pramoedya,Andrea Hirata begitu juga dengan penulis yang lain.
Aq hanya pendengar ..
selalu mendengar tentang mereka yang suka membaca,nonton,tulis puisi,bahkan menulis.mereka banyak memberi pelajaran bagi orang banyak.mereka akan terus dikenang dengan karyanya..
akankah aq menjadi seorang pendengar yang akan selalu dikenang mungkin dengan sebutan pendengar yang budiman
Seniman Jalanan
Cicta-citaku ingin jadi seorang seniman
Aku selalu ingin menghibur
Dengan nyayian,puisi bahkan akting
bekalku hanya sebuah gitar tua
selain menghibur aq juga mencari sesuap nasi
aq suka keramaiannya kota
dilampu merah,trotoar dan juga sering di bus
aq penghibur tp bukan penghibur panggilan
aq seniman... seniman jalanan
Help me...
Kami bukan Gepeng
Beginilah kehidupan masyarakat korban tsunami saat ini.tsunami telah lama berlalu akan tetapi masysrakat belum mandiri juga.mereka masih mengharapkan bantuan dan mereka tidak sadar jika telah diperbudak oleh bantuan.mereka bukan gepeng yang kerjaannya meminta-minta hanya mereka belum sadar dari mimpi dan belum sembuh dari trauma serta masih terbayang akan nikmatnya bantuan.sebenarnya jika dilihat dari kekuatan untuk hidup dan muali menghidupkan kembali suasana yang telah hancur akibat tsunami.saat tsunami datang tidak ada lsm lokal,nasional maupun iternasional yang datang membatu keluar daru gulungan gelombang tsunami bahkan sesama saudara juga ayah dan ibu pun serta anak tidak bisa membantu.yang membantu keluar dari gelombang tsunami dan reruntuhan bangunan itu usaha sendiri jd sebenarnya masyarakat korban tsunami memiliki kekuatan yang sangat luar bisa memperjuangkan hidupnya.seandainya saja mereka paham akan hal itu mungkin bantuan tidak akan memperbudak mereka dan lembaga-lembaga bantuan pun tlah lama pergi.
Gepeng
Cass for work
Namun setelah bencana tsunami yang melanda NAD 26 Desember 2006 rasa kebersamaan dan budaya gotong royong di daerah tsunami agak sedikit bergeser/pudar.salah satu penyebabnya adalah dengan adanya lembaga-lembaga yang membantu korban tsunami dan tidak memperhatikan budaya lokal.pada masa emergency lembaga - lembaga bantuan mengajak warga membersihkan kampung(desa) dengan upah Rp 35000-50000 dan ini berjalan sampai 5 bulan pasca tsunami bahkan ada lembaga sampai 2thn tsunami masih asik mengajak pulang warga dengan membayar/memberi uph untuk membersihkan kampungnya.istilah lembaga-lembaga yang membantu ini adalah cass for work tujuan utama program ini adalah untuk mengajak masyarakat untuk kembali kekampung dan mulai tinggal dikampung.karena tidak terkoordinir program ini menimbulkan efek bruk yang sangat besar bagi masyarakat.gotong royong mulai dinilai dengan uang dan setiap kepala atau perangkat desa mengajak warga untuk membersihkan kampung selalu ditanyakan mau dibayar berapa?ini mulai terjadi sejak 7bln setelah tsunami bahkan sampai sekarang masih terjadi seperti itu.ini terjadi bukan hanya kerena program cass for work itu saja akan tetapi banyak lembaga yang masuk setelah masa emergency dengan latar belakang(mage)masyarakat korban tsunami tidak ada rasa kebersamaan dan membuat masayarakat bertambah nyaman dan tidak mau tau dengan sebutan masyarakat tidak mau gotong royong .hal seperti ini sangat dirasakan oleh kepala desa dan tokoh-tokoh kampung yang ingin masyarakatnya kembali ingin bergotong-royong tanpa mengharapkan uang tapi rasa kebersamaan dan rasa memiliki yang diharapkan tumbuh kembali didalam masyarakatnya.sekarang dikalangan tokoh-tokoh kampung mulai menggalakkan kembali budaya gotong royong dengan salah satu caranya adalah dengan membuat qanun(peraturan)desa seperti yang dilakukan di Desa Payatieng Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar.beberapa tokoh kampung membat rancangan qanun dan Pada tanggal 14 September 2008 jam 11.00 qanun itu dibacakan saat pertemuan kampung.dalam qanun ini kegiatan gotong royong wajib dihadiri oleh semua masyarakat yang berdomisili didesa Payatieng dan bagi warga yang tidak datang akan di jemput dan ditanya alasan kenapa tidak datang jika alasannya tidak logis maka setiap ada keperluan dengan kampung yang bersangkutan tidak akan dilayani dan dengan sendiri akan tersisihkan dari masyarakat.ini dilakukan hanya sekedar memberi pelajaran dan hukumannya pun hanya hukuman moril.dalam qanun ini bukan hanya masalah gotong royong tapi juga peraturan-peraturan yang lain seperti tamu wajib lapor 2kali 24 jam,dilarang berjudi,khalwat dan mengajak warga untuk shalat berjamaah di meunasah.harapannya semoga qanun ini bisa dipatuhi dan ditaati oleh masyarakat.qanun ini memang bukan yang terbaik karena yang paling baik itu adalah kesadaran yang datang dari diri masyarakat itu sendiri.mudah-mudahan dikampung-kampung lain yang mengalami hal yang sama juga sudah melakukan/membuat peraturan seperti ini atau dengan cara lain untuk mengajak kembali masyarakat menggangkat nilai-nilai gotong royong dan rasa kebersamaan.image masyarakat aceh korban tsunami byang tidak mau bergotong royong bisa kembali terhapus dari memory dan kembali ke pada masyarakat aceh yang sangat kental dan menjunjung tinggi gotong royong.membantu janda untuk membangun rumah tanpa menggharap upah,gotong royong membersihkan kampung tidak menanyakan dibayar berapa dan mempersiapkan hajat/pesta dikampung kembali dengan niat yang baik dan penuh debgan rasa kekeluargaan.
Musibah Tsunami
PASCA REKONTRUKSI DAN REHABILITASI
Seiring waktu berjalan masyarakat satu persatu mulai kembali untuk membangun kampung.tapi kebanyakan warga lebih memilih tinggal di Barak pemerinta yang disana mereka mendapatkan bantuan yang berlebihan.masyarakat kembali membersihkan bekas rumah yang telah hancur dan membangun tenda untuk tempat berlindung dari panasnya siang dan sejuknya malam serta dingin dikala diguyur hujanLembaga bantuanpun datang berbondong-bondong u memberikan bantuan makana,minuman dan juga pakaian.terlalu banyak bantuan yang diberikan membuat masyarakat malas untuk bekerja.contoh buruk yang dilakukan beberapa pemberi bantuan adalah : warga diajak membersihkan kampungnya sendiri kemudian dibayar.wlaupun mereka hanya duduk saja dan mencabut hanya dua dan tiga rumput saja bisa mendapatkan upah.lalu apa yang terjadi dengan masyarakat sekarang ini..!budaya gotong royong yang sangat kental dalam kehidupan masyarakat Aceh pudar hanya dengan sejumlah uang.rasa menghargai satu sama lain juga sudah mulai sangat berkurang.saat bantuan logistik masih disalurkan kepada korban bantuan bantuan rumah pun datang.berbondong-bondong korban yang tinggal dibarak kembali kekampung halaman.mereka mulai kehidupan yang baru di kampung dengan rasa trauma yang masih sangat tinggi.
Pembangunan Rumah Bantuan
Pembangunan rumah korban tsunami dimulai pada bulan mai 2005.awa-awal memang tidak terjadi kecurangan di data rumah.tp tidak lama kemudian lambaga bantuan rumah pun bertaburan yang tanpa koordinasi antara sesama dalam hal membagi bantuan terutama bantuan perumahan.akhirnya banyak terjadi tumpang tindih pembangunan dan ini juga disebabkan oleh warga yang pernah puas dengan apa yang diberikan.hampir 15% korban mendapatkan rumah double.Lembaga pemerintah dalam hal ini BRR(Badan rekontruksi dan rehabilitasi)juga lalai menghitung duit.mereka selalu sibuk dengan dikantor padahal dilapangan terjadi perselisihan antara NGO yang seharusnya dibawah koordinasi BRR.pengumuman bagi korban yang mendapatkan rumah double akan diproses ke hukum juga hanya sekedar omong doank.mereka juga mengutuskan orang yang tidak jujur ke lapangan yang dengan semaunya bisa memasukkan data calon penerima bantuan hanya dengan mengharapkan uang tambahan begitu juga yang terjadi dengan beberapa orang kepala desa yang melakukan penipuan data calon penerima bantuan.
Sesaat setelah bencana gempa dan tsunami yang melanda dikawasan pesisir NAD.berlimpahan bantuan yang datang mulai dari bantuan logistik,rumah sementara(Barak),jalan,saluransampai ke pembangunan rumah.sampai saat ini pembangunan terus dilakukan didaerah bencana tsunami.begitu banyak bantuan dari dalam dan luar negeri yang pembagiannya banyak disalah gunakan baik oleh warga(penerima bantuan/pendatang,dan juga para oknom dari NGO lokal,nasional bahkan internasional.pembangunan rumah juga terjadi tumpang tindih,ada warga yang tamak dan mendapatkan rumah double(ganda)tanpa menghiraukan tetangga ataupun korban yang belum mendapatkan rumah,yang sangat disayangkan lagi ada warga yang tidak terkena tsunami juga mendapatkan rumah dengan cara membuat surat keterangan korban dari kepala desa dengan memberikan sejumlah uang kepada kepala desa atau kepada orang yang memasukkan datanya ke lembaga yang akan membangun rumah.ada juga kepala desa yangsengaja meminta sejumlah uang jika ingin dibangunkan rumah.bagi korban yang ingin rumahnya dibangun ditahap awal atau warga yang tidak terkena bencana dan ingin mendapatkan rumah.Tsunami tidak
hanya membawa berkah tp juga menambah kebejatan/ketamakan manusia.sifat saling menolong yang dulunya sangat kental dimasyarakat aceh ternyata dengan bantuan yang berlimpah membuat rasa tolong menolong dan gotong royongpun agak sedikit pudar.hal seperti ini sangat mungkin terjadi apalagi wilayah yang terkena bencana tsunami adalah wilayah yang baru selesai dengan konflik yang berkapanjangan.ada juga yang menafsirkan seperti inilah sifat orang aceh.tapi sebenarnya ini timbul karena terlalu lama rakyat aceh dikurung dalam situasi mencekam selama berpuluh-puluh tahun.selain itu juga memang banyak terjadi pergeseran budaya dengan mencontoh budaya yang dibawa oleh orang luar.